Why I'm still using Java in 2022

Why I'm still using Java in 2022

Published
February 22, 2022
Author
Chandra Wijaya
Tags
Thought Experiments
Java
Banyak developers jaman sekarang yang ..., I would say less favoring Java dibanding bahasa pemrograman lain seperti Javascript, Go, Python yang sedang naik daun.
Apalagi kalau kalian sering update informasi tentang software development di sosial media, cukup banyak loh developer-developer yang "mengejek" Java. Bahkan, Fireship.io membuat video candaan tentang Java untuk para haters. Yah kira-kira beginilah argumen-argumen para haters Java 😅
Video preview
Java for the Haters in 100 Seconds
Eits, video di atas hanya untuk bercandaan ya 😁. Karena berdasarkan pengalaman saya pribadi, saya masih memiliki optimisme pada Java untuk digunakan hingga waktu yang cukup lama ke depannya. Ini adalah 3 alasan pribadi saya mengapa saya masih menggunakan Java di banyak project saya sampai sekarang.

1. Ecosystem

Ya, Java adalah sebuah bahasa pemrograman yang umurnya tidak lagi muda, 26 tahun (saat tulisan ini ditulis). Pada masanya dulu, Java sangat populer dengan mengusung konsep OOP (Object Oriented Programming). Bahkan kepopulerannya ini membawa Java sebagai salah satu bahasa pemrograman yang paling banyak digunakan. Hal ini membuat ekosistem developer Java sangat besar, yang tentunya juga membawa kemudahan bagi kita para developernya.
Bagaimana tidak? Mulai dari tutorial hingga tools, libraries dan frameworks, dapat kita temukan dengan mudah. Kita tidak akan kesulitan untuk mendapatkan support dalam menghadapi kendala Java 😁

2. It's everywhere

Tagline Java adalah Write Once Run Anywhere (WORA) melalui Java Virtual Machine (JVM). Dan ini tidaklah salah. Saat JVM ter-install pada komputer kita, menjalankan Java application adalah hal yang mudah. Dan kemudahan inilah salah satu faktor mengapa Java sangat populer. Java is more commonly used in many popular websites than you might think seperti Google, YouTube, LinkedIn, Amazon dan eBay.
Kepopulerannya di masa lalu membawa Java sangat banyak diminati dan digunakan di banyak aspek industri. Mention it, perbankan, manufaktur, kesehatan, otomotif, hingga teknologi. Bahkan hingga sekarang, tidak sedikit core system mereka yang masih menggunakan Java. Java is everywhere!

3. Easy to learn

"Mudah" itu relatif. Kemampuan masing-masing orang berbeda dalam memproses sesuatu, termasuk belajar bahasa (dan bahasa pemrograman). Umumnya semua bahasa pemrograman membutuhkan proses belajar sebelum fasih menggunakannya. Seperti halnya kita belajar bahasa asing, tentu kita perlu belajar mengenai structure-nya, grammar-nya, vocabulary-nya, dll. Nah, Java tidaklah terkecuali.
Java memiliki kemiripan dengan bahasa pemrograman lain yang juga banyak digunakan seperti C, C++, atau bahkan Javascript. Bagi fellowdevs yang familiar dengan bahasa-bahasa ini tentunya bukanlah hal yang sulit untuk mengerti Java. Bahkan apabila fellowdevs mengalami kesulitan sekalipun, like I said, it is everywhere! Kita punya support yang sangat kuat dan matang dari banyak developer di dunia yang sudah sangat expert dalam menggunakan Java.

My Final Thoughts

Well, Java tidaklah sempurna, begitupun segala sesuatu di dunia bukan? Umurnya yang tidak lagi muda menunjukan kematangan Java sebagai leading programming language yang dapat diandalkan. Di masa kejayaannya dulu, Java diadaptasi secara masif oleh banyak industri di dunia. Hal ini menyebabkan meningkatnya demand terhadap developer Java. Even today, I believe it's still something good untuk kita belajar Java. Bahkan, setelah 26 tahun, Java masih terus berevolusi mengikut perkembangan dunia teknologi masa kini 👍
Learn more about Java here.